Senin, 11 Juni 2012

Radio Resource Management LTE

           Long Term Evolution (LTE) adalah adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah project Third Generation Partnership Poject (3GPP) untuk memperbaiki standart mobile phone generasi ke- 3 (3G) yaitu UMTS WCDMA. LTE juga disebut dengan generasi ke-4 (4G). Pada konfigurasi jaringannya diberi nama EPS (Evolved Packed System). EPS terdiri dari jaringan akses yang pada LTE disebut dengan E-UTRAN (evolved UMTS Teresterial Radio Acces Network) dan jaringan core yang disebut SAE (System Architecture Evolution).
         Pada arsitektur E-UTRAN terdiri dari eNodeB yang menyediakan air interface user plane dan control plane protokol yang menuj u ke UE. User Plane protokol terdiri dari Packet Data Control Plane (PDCP), Radio Link Control (RLC), Medium Access Control (MAC) dan Physical Layer (PHY) protocol. Pada control plane merujuk pada Radio Resource Control (RRC) protokol.

Radio Resource Management
Radio Resource Management (RRM) adalah salah satu fungsi dari E-UTRAN. RRM adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengontrol dan juga memberikan kualitas layanan pada jaringan seluler. RRM melibatkan strategi dan algoritma untuk mengontrol beberapa parameter seperti transmit power, channel allocation, handover criteria, scheme modulation, error coding scheme, dll. Tujuanya adalah untuk pemanfaatan keterbatasan spectrum dan efisienisi jaringan radio.

Fungsi Radio Resource Management  :

a) Radio Bearer Control (RBC)
Pada radio bearer terdapat berbagai layanan yang berbeda – beda maka perlu adanya pengontrolan pada air interface UE dan RAN. Pengontrolan dilakukan pada berbagai lapisan (physic, MAC, RLC)
b) Radio Admission Control (RAC)
Persyaratan QoS dilakukan untuk menjamin pentransmisian data.
c) Connection Mobility Control (CMC)
Pengontrolan dilakukan pada saat user idle dan juga saat sedang aktif. Saat modus idle, dilakukan pengukuran (measurements configuration dan reporting) oleh cell yang sedang menangani user (cell reselection dan juga cell selection).
Dalam modus aktif (RRC) perlu diperhitungkan mobilitas user saat perpindahan cell (handover). keputusan untuk memindahkan sambungan dari satu sel ke sel lain didasarkan pada kondisi radio/level daya yang diperoleh oleh UE.  Pengukuran radio mungkin juga bisa didasarkan pada kondisi lain (misalnya beban, lalu lintas distribusi) dan strategi yang ditetapkan oleh operator.
d)     Dynamic Resource Allocation (scheduling)
Perlu dilakukan adanya pengalokasian sumber daya (yaitu transmit power, frekuensi, time, bandwidth, dsb). Penanganan prioritas antara data dari satu user dan antar user harus dilakukan dengan mekanisme dynamic scheduling dengan memperhitungkan kualitas. Pengalokasian sumber daya dapat juga digunakan untuk pengukuran volume trafik. Penanganan sumber daya (Scheduling) merupakan fungsi pada protocol MAC.
e)      Inter-cell RRM (interference management)
Dinamis Inter-Cell RRM perlu dilakuakan untuk menagani interferensi antar cell. Penglokasian frekuensi misalnya frekuensi reuse merupakan salah satu metoda untuk mengurangi interferensi.
f)       Radio Configuration
Konfigurasi Radio perlu dilakukan agar jaringan dapat secar  konsisten dalam menangani user. Hal itu dapat memungkinkan operator untuk menyediakan strategi atau kebijakan yang akan diterapkan berikutnya (RRM algoritma).
  1. Sesia. Stefania, Isam Tufik, and Matthew Backer, “LTE the UMTS Long Term Evolution from theory to practice”, Wiley  2009.
  2. Alcatel, “3GPP Long Term Evolution/System Architecture Evolution Overview”. September 2006
  3. Perez-Romero. Jordi, “Radio Resource Management Strategies UMTS”, Wiley 2005
  4. 3GPP TSG RAN3 Meeting Nr.49 R3-051367 “RRM Functions” 2005
  5. 3GPP LTE-Advanced Evaluation Workshop, 2009
  6. 3GPP TS 36.201 V8.3.0 “Evolved Universal Terrestrial Radio Access (E-UTRA); LTE Physical Layer “, 2009

Danar.putra
http://mobilecommlab.or.id

0 komentar:

Posting Komentar