HSPA+ merupakan evolusi dari HSPA diperkenalkan oleh 3GPP release 7. Dengan kecepatan mencapai 42Mbps arah downlink dan 11Mbps arah uplink pada release 8. Teknologi ini didukung oleh HOM (High Order Modulation), DTX/DRX dan MIMO. Jumlah pelanggan seluler mencapai 268,3juta, dengan penetrasi seluler 107% dari total penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2012 total BTS dari 5 operator besar Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat, XL, HCPT, Axis berjumlah 150.379 dengan 46.738 diantaranya adalah BTS 3G (NodeB). Implemenstasi HSPA+ tidak merubah elemen jaringan existing sebelumnya secara signifikan, hanya dengan upgrade software pada NodeB dan penambahan modul hardware untuk HSPA+ serta penyesuaian elemen core network, maka teknologi ini menjadi pilihan operator untuk mereduksi cost dan investasi penggelaran cukup mudah dengan biaya relatif rendah.
I. Introduction
HSPA+
termasuk dalam UMTS/HSPA family memiliki pertumbuhan implementasi yang cepat
dalam beberapa tahun ini. Dengan menawarkan layanan akses data kecepatan tinggi
dengan penggelaran yang melibatkan teknologi existing 3G. Perkembangannya cepat
dan tertinggi dalam mobile broadband. Berdasarkan wireless
intellegent,pertumbuhan jumlah pelanggan HSPA family mencapai 1 miliar
pelanggan pada 2012 dan diperkirakan mencapai 2 miliar pelanggan pada tahun
2015.
Gb.1 Pertumbuhan
subscriber HSPA family
Di negara maju, HSPA+ hadir pada awal
2008, dengan permulaan semua operator yang sudah mendukung WCDMA di upgrade
menjadi HSPA, dengan lebih dari 185 operator dunia mengadopsi HSPA+. Dual
Carrier HSPA+ diperkenalkan pada release 8 secara cepat, dan pada 2011 terdapat
65 jaringan yang sudah menggunakannya.Berdasarkan
release 3GPP yang sudah mencapai release 11 mengenai HSPA+ advanced, bitrates
pada HSPA+ meningkat pesat.
Setiap release HSPA+ menawarkan
penambahan kapasitas, data rates dan fitur yang ditawarkan. Dual carrier pada
R8 sudah diimplementasikan,dan pada release 10 mengijinkan untuk
carrier-agregation mencapai 4 carrier pada downlink, sehingga dapat menggunakan
20MHz.
II.
Teknologi Pendukung HSPA+
2.1
High Order Modulation (HOM)
Pada WCDMA modulasi yang digunakan adalah
QPSK untuk downlink dan BPSK untuk uplink. Sedangkan pada HSDPA sudah mendukung
modulasi DL yaitu 16QAM dan QPSK untuk UL,ehingga bitrates untuk DL mencapai
14,4Mbps dan 5,7Mbps untuk UL pada release 5. Pada HSPA+ release 7 sudah
menggunakan modulasi yang tinggi yaitu 64QAM untuk DL, dimana terjadi
peningkatan kecepatan data 50% dalam kondisi SNR (Signal to Noise Ratio) yang
tinggi. Untuk arah uplink, teknologi ini mendukung 16QAM. Transmisi data yang
dikirimkan dengan menggunakan teknik modulasi yang lebih tinggi maka akan
memiliki sensitivitas lebih terhadap interferensi, sehingga membutuhkan SNR
yang lebih tinggi pada penerima, agar pembentukan informasi kembali dapat
berhasil. Dengan adanya HOM, maka pengguna dengan SNR yang tinggi akan
mendapatkan transfer data yang meningkat. Sehingga trafik pengguna tersebut
dapat dilayani lebih cepat dibandingkan dengan pengguna yang berada pada daerah
cell edge yang memiliki sinyal yang lebih lemah.
2.2
Multiple Input Multiple Output (MIMO)
Adanya MIMO bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kecepatan data yang tinggi dengan power transmit yang tidak
terlalu besar jika dibandingkan dengan 1 satu antena dengan transmit yang lebih
besar. Evolved HSPA R7 mendukung penggunaan MIMO 2x2 arah downlink yang
menggunakan dua antena transmit pada NodeB untuk mengirimkan data stream yang
orthogonal secara paralel menuju antena penerima.Pada spatial multiplexing,
dengan adanya dua antena, penambahan teknik signal processing, dan upgrade
sistem yang mendukung untuk MIMO, pada pengirim maupun penerima akan
menggandakan kecepatan data dan peningkatan kapasitas sistem, tanpa memerlukan
tambahan power dan bandwidth
Gb.3 MIMO system
Beamforming pada MIMO dapat meningkatkan
penguatan bagi pengguna yang berada pada cell edge dimana stream MIMO paralel
tidak memungkinkan. Agar efektif, aliran data paralel pada MIMO membutuhkan SNR
yang tinggi pada perangkat dan lingkungan sekitar yang banyak terjadi
scattering. SNR tinggi menjamin bahwa perangkat dapat melakukan decoding sinyal
yang diterima dan lingkungan yang banyak scattering akan menjamin kedua aliran
data bersifat ortogonal. Pada kota urban dengan tingkat kepadatan yang tinggi,
kemampuan MIMO dapat dimaksimalkan dimana terdapat cukup potensi scattering dan
ukutan sel yang kecil sehingga berpotensi memiliki SNR tinggi pada perangkat.
Sebaliknya pada daerah rural dengan ukuran sel yang lebih besar dan scattering
yang kurang, penguatan MIMO lebih kecil.
2.3
Discontinuous Transmission and Reception (DTX/DRX)
HSPA+ memberikan keuntungan dalam layanan
voice. Secara normal, pengguna satu dengan lawannya tidak melakukan percakapan
dalam waktu yang bersamaan dalam waktu yang sama. Ketika terjadi periode diam
terdeteksi oleh terminal, SID (Silence Descriptor) frames dikirimkan dalam
frame yang penuh. Frame SID digunakan oleh terminal lain. Discontinuous
Transmission (DTX) berfungsi untuk mematikan kanal kontrol pada perangkat
ketika pengguna tidak mengirimkan data/informasi. Demikian juga pada
Discontinuous Reception (DRX) akan mematikan kanal-kanal kontrol pada interval
waktu tertentu.
Operasi sinkron DTX dan DRX memungkinkan
perangkat mematikan blok pemancar dan penerimanya secara lengkap, sehingga
dapat menambah daya hidup baterai untuk layanan voice melalui HSPA. Fitur ini
meningkatkan pengalaman always-on dengan mengijinkan pengguna terhubung lebih
lama tanpa terlalu mempedulikan waktu hidup baterai saat menggunaan aplikasi
bursty seperti web browsing. DTX memiliki keuntungan dalam penambahan kapasitas
dengan mengurangi interferensi pada air interface, terutama untuk akses data
kecepatan rendah pada HSPA seperti voice.
2.4
Multicarrier System HSPA+
Sistem multicarrier pada HSPA bertujuan
untuk menyatukan beberapa carrier sebesar 5MHz seperti pada standar 3G
UMTS,sehingga terjadi agregasi carrier sehingga bandwidth bisa lebih besar. Dengan
sistem ini akan memberikan peningkatan akses mobile broadband.
Pada HSPA+ R7 menggunakan single carrier
5 MHz dengan menawarkan kapasitas data dan voice yang meningkat sekitar dua
kali lipat. Untuk R8 sudah mendukung adanya agregasi dual carrier yaitu 10MHz
dengan adanya pengalaman enhances broadband dan fitur, peningkatan data rates
dan bursty application mencapai dua kali lipat untuk pengguna, dan dapat
mendukung untuk adanya integrasi femtocell.
Pada R9 dengan expands multicarrier10
MHz, dengan adanya dukungan uplink multicarrier dan MIMO. Pada HSPA+ R10 adanya
perlusasan pada multicarrier nya mencapai 20MHz, evolved femtocell networks
untuk menambah kapasitas dan meningkatkan data rates pada cell yang memiliki
SNR yang rendah, biasanya pada cell edge, sehingga layanan yang ditawarkan
lebih beragam dengan kecepatan akses data yang tinggi dan user experience.
Adanya
sistem multi-carrier evolution dengan dukungan perangkat dan teknologi yang
telah dibuat oleh beberapa vendor besar seperti Qualcomm, Ericsson, Huawei dll.
Maka dapat dikategorikan menjadi beberapa cara untuk implementasinya :
a.
Inter-Band Dual-Carrier HSDPA
Operation
DC-HSDPA pada R8 dibatasi oleh dua
adjacent carrier yang beroperasi pada frekuensi band yang sama. Carrier
agregation akan menyederhanakan penyebaran dalam alokasi spektrum yang tersedia
dan secara efisien dalam refarming teknologi 2G ke 3G HSPA.
b.
Dual-Carrier HSUPA Operation
Sekarang ini DC HSDPA
terbatas pada kinerja
downlink
saja. Selanjutnya untuk uplink, dioperasikan DC HSUPA dengan tingkat
performansi yang serupa seperti yang terjadi pada downlink.
c.
Combinations of DC-HSPA and MIMO
Penggunaan kombinasi MIMO dengan DC-HSPA tidak
mengijinkan pada R8, tetapi digunakan pada R9 untuk kombinasi keduanya. Pada
dasarnya agregasi untuk downlink dengan adanya MIMO pada R9 sehingga terjadi
penambahan dari 43,2 Mbps menjadi 86,4 Mbps, sedangkan pada Uulink yang
sebelumnya 11Mbps meningkat mencapai 23
Mbps dalam 10MHz.
d.
Multiple Carrier (MC-)HSDPA Operation
Penggunaan MC-HSPA akan mengijinkan
adanya tiga atau empat adjacent carrier yang teragregasi.
Hubungan
antara kecepatan data dengan penambahan bandwidth berpengaruh pada meningkatnya
data rates seperti halnya pada kapasitas sistem yang meningkat. Dengan agregasi
pada downlink, data rates 86,4Mbps dapat tercapai dengan menggunakan 4 carrier
dengan total 20 MHz tanpa MIMO, atau mencapai 168Mbps dengan MIMO.
III. Analysis and Scenario Implementation HSPA+ with Existing Network of Operator In Indonesia
...............Please contact me for more information about this part.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............Please contact me for more information about this part.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Presented By : Ikha Dalinar Kurnia Putra
Mobile Communication Laboratory
Telkom Institute of Technology (d/h STT Telkom) Bandung
dalinar_putra@yahoo.co.id
BOleh nih di share additional partnya Mas Ikha.
BalasHapus